Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Romo Benny Susetyo yang meninggal dunia pada Sabtu (5/10).
Megawati datang secara khusus pada misa atau doa bersama kepada mendiang Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut di Gereja Katolik St. Albertus Trapani, Blimbing, Kota Malang, Senin (7/10).
Tak sendiri, Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP itu didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Wakil Ketua DPP Ahmad Basarah. Tampak juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari Bisowarno, Krisdayanti dan sejumlah tokoh partai berlogo kepala banteng lainnya.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Selama acara doa bersama, Presiden ke-5 RI itu turut memberikan doa dengan khusuk sebagai penghormatan terakhir kepada adik anggota fraksi PDI Perjuangan DPR RI Andreas E. Susetyo tersebut.
Usai dari Gereja Katolik Santo Albertus de Trapani, Megawati dan rombongan, termasuk didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, langsung menuju ke Kota Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno.
Diketahui, Romo Benny yang kelahiran Kepanjen, Malang itu menghembuskan nafas terakhir di usia ke 56. Romo Benny meninggal dunia di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu (5/10) sekira pukul 00.15 WIB.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi mengatakan, BPIP sangat kehilangan atas berpulangnya Romo Benny.
“BPIP akan sangat kehilangan, khususnya dari corak pemikiran beliau. Beliau sangat baik dalam tataran konsep maupun di lapangan,” kata Yudian.
Dia menyampaikan, Romo Benny sebagai Staf Khusus dari Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri punya peranan dalam memperkuat BPIP di bidang media.
Baca: Ganjar Pranowo Beri Wejangan ke Pasangan Andika dan Hendi
“Terakhir, beliau sedang banyak menggarap nilai-nilai Pancasila dilaksanakan secara konstitusional dan etika moral. Itu yang menyita waktu dan pikiran Romo Benny belakangan ini,” sebutnya.
Sementara, usai menjalani doa bersama, jenazah mendiang langsung dibawa ke TPU Sukun, Kota Malang untuk dimakamkan.
Romo Benny meninggal dunia di kamar hotel di Pontianak usai menghadiri kegiatan seminar dari pagi hingga sore. Hingga kemudian ditemukan tak bernafas di kamar hotel.