Ikuti Kami

Momen Bahagia Pernikahan Anak Anggota DPR RI Nyoman Parta Bebas Plastik

Hal ini karena hampir tidak ditemukan satu perabotan atau furniture pernikahan yang menggunakan unsur sampah plastik. 

Momen Bahagia Pernikahan Anak Anggota DPR RI Nyoman Parta Bebas Plastik
Anggota DPR RI asal Bali, Nyoman Parta.

Jakarta, Gesuri.id - Acara pernikahan putri sulung Anggota DPR RI asal Bali, Nyoman Parta di Banjar Wangbung, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, menjadi perhatian dan sorotan publik. 

Hal itu lantaran upacara pawiwahan atau perkawinan secara adat Bali yakni Putu Prema Shanti Putri Saraswati yang merupakan putri sulung Anggota DPR RI Nyoman Parta dengan Putu Eka Aditiya, S.M berbeda dari biasanya karena hampir tidak ditemukan satu perabotan atau furniture pernikahan yang menggunakan unsur sampah plastik. 

Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas

Termasuk pula peralatan makan dan minum, semuanya menggunakan daun dan bahan ramah lingkungan lainnya. Momen indah kedua pasangan berbahagia ini sepakat mengusung upacara pawiwahan ramah lingkungan. Pernikahan anak Nyoman Parta ini patut menjadi contoh Bali Bebas Sampah Plastik dalam rangka mengimplementasikan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025.

Baik Putri Saraswati maupun Eka Aditiya memilih konsep pernikahan yang elegan demi mendukung Bali Bersih Sampah Plastik seperti yang digaungkan Gubernur Bali Wayan Koster dalam Surat Edaran (SE) Nomor 9 Tahun 2025.

“Kita khan harus cinta lingkungan ya, dimulai dari kita sendiri, terus kita bisa menyebarkan ke keluarga. Pernikahan kita tanpa plastik untuk makanan maupun minuman tidak ada kemasan plastik sebagai bentuk menjaga alam dan mencintai lingkungan,” ucap Putri Saraswati didampingi Eka Aditiya kepada media.

Lebih jauh Putri Saraswati menjelaskan para tamu undangan juga diminta tidak memberikan karangan ucapan bunga dan sebagai gantinya, ia dan keluarga meminta memberikan pohon bunga atau buah.

"Sehingga setelah acara tidak akan menimbulkan sampah. Kalau pohon bunga atau buah kita bisa rawat sebagai tanda hubungan pernikahan kami berbuah baik dan manis," jelasnya sambil tersenyum.

Eka Aditiya menambahkan konsep ramah lingkungan dalam pernikahannya sengaja dipilih karena lebih praktis. Selain itu, penggunaan bahan organik juga mudah saat dibersihkan, cepat terurai dan lebih higienis. 

Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati

"Pihak panitia juga tidak mengurus sampah lebih banyak lagi terutama pemberian ucapan itu memberi dengan bunga ataupun dengan buah-buahan," sebutnya.

Sementara, Nyoman Parta mengaku konsep pesta pernikahan ramah lingkungan ini mulai lumrah dilakukan oleh masyarakat Bali. Politikus PDI Perjuangan tersebut menyebut panitia pernikahan putrinya menyambut baik konsep ramah lingkungan karena tidak terlalu ruwet membersihkannya.

"Kita berharap setiap ritual yang kita harapkan disamping memberikan getaran spiritual kepada kita semua juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan mulai dari kita sendiri," kata Wakil rakyat di Senayan ini.

Quote