Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Kopi Lampung, Mukhlis Basri menyebut Indonesia tak perlu gengsi untuk belajar kepada Negara Vietnam untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas kopi.
Mukhlis Basri menjelaskan, Lampung merupakan salah satu Provinsi dengan penghasil kopi terbesar di Indonesia.
Namun, dia menilai bantuan pemerintah pusat dalam mengembangkan produktivitas dan kualitas kopi Lampung masih belum maksimal.
BaCa: Ganjar Siap Dorong Inovasi & Kreasi Yang Diciptakan Masyarakat
"Saya kira, bantuan pusat ini ada tapi belum ada apa-apanya, masih kecil," ujar Muklis Basri saat diwawancara.
"Kehadiran pemerintah itu paling bagaimana memodernisasi perkebunan, alat pertanian, begitu juga pupuk harus tersedia," imbuhnya
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, bahwa pada era 1990 an perwakilan negara Vietnam sempat belajar kopi kepada Lampung Barat.
"Tapi sekarang terbalik, kita harus belajar ke Vietnam untuk meningkatkan produktivitas kopi," kata Mukhlis.
"Kopi ini dihasilkan 700 hingga 1000 kilogram per hektar, harapan saya bagaimana kita mengikuti Vietnam. Bagaimana meningkatkan produktivitas meningkatkan kualitas dan harga," jelasnya.
Mukhlis pun menceritakan bahwa saat menjadi Bupati Lampung Barat, ia sempat mengirim 40 orang delegasi ke Vietnam untuk belajar mengenai pengembangan Kopi.
"Saat itu ada dari Dinas, dari kelompok tani, ada pedagang dan pengepulnya, saya ajak mereka karena pada tahun 1990 Vietnam itu masih belajar dari Lampung, bagaimana bertani kopi bagaimana menjual kopi," tambahnya.
Mukhlis pun mengatakan bahwa dengan harga Kopi yang tinggi saat ini, harus dijadikan titik balik untuk mengembalikan kejayaan kopi Indonesia Khususnya Lampung.
Dia pun mengapresiasi kunjungan Presiden Joko Widodo yang telah menyempatkan diri datang ke Lampung Barat dan memberikan motivasi kepada para petani Kopi.
BaCa: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada
"Mudah-mudahan kedatangan Presiden kemarin bisa meningkatkan motivasi petani dan pemerintah kita untuk mengembangkan dan memodernisasi kopi-kopi," tandasnya.
Lebih lanjut, Mukhlis mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi Lampung, diperlukan adanya sinergi semua pihak terkait.
"Kita sudah ada sekolah kopi di Lampung Barat, saya rasa itu harus dikembangkan,"
"Selain itu harus ada sinergi pemerintah pusat dan daerah, tanpa adanya sinergi, ya petani tidak bisa apa-apa," pungkasnya.