Jakarta, Gesuri.id - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menyatakan, digelarnya Multaqo Sufi Al-Alamy atau Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) mulai 29-31 Agustus 2023, membuktikan kedekatan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan ulama.
Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu mengungkapkan, Muktamar Sufi Internasional yang pertama juga digelar pada 2019 di Jateng. Muktamar pertama itu menetapkan Habib Luthfi bin Yahya sebagai Ketua Forum Sufi Dunia, yang kini berubah nama menjadi Majelis Sufi Dunia.
Baca: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI
"Jadi, di era kepemimpinan mas Ganjar Pranowo inilah, Jateng menjadi Zawiyah (tempat pertemuan) para ulama sufi," kata Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 29 Agustus 2023.
Gus Falah melanjutkan, Ganjar memang punya kedekatan yang spesial dengan para ulama, khususnya para ulama sufi seperti Habib Luthfi bin Yahya.
Faktanya, lanjut Gus Falah, Habib Lutfi bin Yahya adalah salah satu tokoh ulama yang memberi nasehat langsung kepada Ganjar terkait pencapresannya.
"Kala menerima kunjungan Ganjar di Pekalongan beberapa bulan lalu, Habib Lutfi berpesan agar Ganjar mampu merawat kebangsaan. Dan memang mas Ganjar adalah pemimpin yang sejak dulu rajin sowan ke ulama untuk mendapatkan nasehat tentang kehidupan dan kepemimpinan," ungkap Gus Falah.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
Gus Falah juga mengungkapkan, Ganjar punya hubungan khusus dengan para ulama sufi karena dia sendiri adalah keturunan dari salah seorang Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Sedangkan Wali Songo merupakan para ulama sufi yang nenyebarluaskan Islam di Pulau Jawa secara damai.
"Dan mas Ganjar juga punya kedekatan dengan Nahdlatul Ulama, penerus ajaran Wali Songo, lewat istrinya, yakni Siti Atiqoh yang merupakan cucu dari seorang kiai NU yang sangat dihormati," ujar Gus Falah.
"Nah, adanya fakta-fakta kedekatan mas Ganjar dengan ulama, serta mempunyai nasab Wali Songo, maka tak mengherankan bila ketika dipimpin beliau, Jawa Tengah menjadi zawiyah nya ulama sufi," tambah Putra dari ulama NU Ponorogo, KH Amru Al Mu’tasyim itu.