Ikuti Kami

Novita Hardini Dedikasikan Penghargaan untuk Perempuan Desa yang Terjebak Patriarki

Ayah saya ingin saya menjadi perempuan yang bisa berdiri di atas kaki sendiri

Novita Hardini Anggota DPR RI Terpilih Periode 2024-2029 

Jakarta, Gesuri.id - Novita Hardini, seorang tokoh inspiratif, mengungkapkan momen emosional ketika dirinya pertama kali membawa nama almarhum ayahnya dalam pidato di sebuah forum nasional. Pengalaman ini begitu mendalam baginya, hingga malam harinya ia merasa seolah ayahnya hadir dalam mimpi.

Novita menyatakan bahwa penghargaan yang diterimanya didedikasikan untuk semua perempuan di desa yang masih terjebak dalam penjara budaya patriarki. Ia mengajak mereka untuk terus belajar, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.

Inspiring Speech: Novita Hardini Menerima Penghargaan Inspiratif Sebagai Perempuan Penggerak! Pendidikan Inklusif 2024 "No One Left Behind"**

Dalam pidatonya, Anggota DPR RI Periode 2024-2029 itu mengenang pesan ayahnya yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. 

"Ayah saya selalu mengatakan bahwa setiap perempuan yang lahir di beberapa negara, terutama di Indonesia dan Pulau Jawa, ketika kecil diciptakan untuk bergantung pada orang tuanya. Setelah menikah, bergantung pada suaminya. Ketika tua, bergantung pada anaknya. Ayah saya tidak ingin saya menjadi perempuan seperti itu. Beliau ingin saya menjadi perempuan yang bisa berdiri di atas kaki sendiri, menentukan jalan hidup dan masa depan, serta berkontribusi untuk negara," ujar Novita, di kutip dari laman instagramnya @novitamochamad, Minggu (5/7).

Menurutnya, satu-satunya cara untuk mencapai itu adalah melalui pendidikan. Ia menekankan pentingnya prinsip 'No One Left Behind' - tidak ada satu pun yang tertinggal. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan semurah mungkin, bahkan pendidikan gratis, terutama bagi masyarakat desa.

"Pembangunan inklusif adalah kunci kemajuan Indonesia di tahun emas 2045," tutup perempuan politisi PDI Perjuangan itu.

Novita berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi perempuan di desa untuk terus berjuang dan meraih pendidikan, demi masa depan yang lebih baik dan berdaya.

Quote