Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan turut menenggapi heboh foto motor milik tersangka bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/11).
Baca: Arteria Desak Aparat Cari Aktor Bom Polsek Astana Anyar
Diketahui, dalam motor berkelir biru yang diduga milik pelaku itu terpasang tulisan 'KUHP = Hukum Syirik/Kafir' dan 'Perangi Para Penegak Hukum Setan'.
Arteria mengkritisi tajam apabila aksi bom bunuh diri dikaitkan dengan pengesahan KUHP oleh DPR bersama pemerintah pada Selasa (6/12).
"Ya, lebih enggak menyambung lagi dan terlalu dipaksakan," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu melalui layanan pesan, Rabu (7/12).
Arteria mengatakan KUHP yang disahkan pada Selasa kemarin sebenarnya sangat baik dan mengakomodasi kearifan lokal.
"KUHP yang baru lebih mengakomodir kearifan lokal dan memberikan penghormatan atas nilai-nilai yang bersifat religius," beber Wasekjen DPP Serikat Pengacara Indonesia (SPI) itu.
Arteria berharap kepolisian bisa mencari tahu motif di balik aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar agar isu tidak makin liar, semisal, mengaitkan peristiwa itu dengan pengesahan KUHP.
"Makanya, daripada menjadi polemik, Polda Jabar harus mengusut tuntas secepatnya. Kan, gampang banget itu," ujarnya.
Sebelumnya, beredar foto sepeda motor berwarna biru diduga dikendarai pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar menuju ke lokasi kejadian.
Baca: Bambang Pacul: Utut Tak Terlibat Gratifikasi Kasus Unila
Pelaku dalam foto menempelkan sebuah pesan di kertas yang bertuliskan 'KUHP=HUKUM Syirik/Kafir' dan 'Perangi Para Penegak Hukum Setan'.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana tidak menampik soal informasi yang menyebut pelaku bom bunuh diri membawa motor ke Polsek Astanaanyar.
"Sedang diidentifikasi, pelat nomor AD dari Surakarta," kata Suntana saat dikonfirmasi, Rabu (7/12).