Jakarta, Gesuri.id - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Mohamad Guntur Romli menyoroti sikap calon presiden (capres) Prabowo Subianto usai makan siang dengan capres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10).
Pria yang akrab disapa Gun Romli itu memperhatikan ketika Prabowo meremehkan Ganjar dan Anies. Hal tersebut terjadi ketika ketiganya selesai memberikan keterangan pers kepada para jurnalis.
Begitu selesai, para jurnalis meminta Prabowo, Ganjar dan Anies untuk berfoto bersama.
Namun, pada momen itu, Gun Romli menyebut Prabowo malah buru-buru pergi menuju mobilnya.
"Tanpa menghiraukan permintaan wartawan agar foto dan salaman bersama dengan kandidat capres lainnya," kata Gun Romli melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Suara.com, Selasa (31/10).
Menurut Gun Romli, sikap Prabowo sama seperti Pilpres 2014 di mana mantan Danjen Kopassus itu menolak terlihat akrab dengan Jokowi.
Gun Romli menilai Prabowo masih bersikap sama yakni cenderung meremehkan pihak lain.
"Momen itu adalah bukti Prabowo ke luar aslinya. Meremehkan pihak lain, seperti halnya Prabowo sering meremehkan Jokowi yang menjadi lawannya saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019," terangnya.
Politisi PDI Perjuangan itu lantas menilai Prabowo tengah menunjukkan sikap sombong dan jemawa karena merasa mendapatkan dukungan penuh dari Jokowi di Pilpres 2024. Hal tersebut didukung dengan cawapres yang mendampinginya merupakan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Bisa jadi Prabowo berasumsi undangan makan siang bersama kandidat capres itu hanya basa-basi politik Jokowi agar terlihat netral, padahal Jokowi sudah pasti mendukung dirinya melalui Gibran. Jadi buat apa bersalaman dan menunjukkan keakraban bersama kandidat capres yang lain?" ungkapnya.
Melihat sikap Prabowo seperti itu, Gun Romli menilai kalau ketua umum Partai Gerindra tersebut tidak sejalan dengan pesan Jokowi yang berupaya membawa Pemilu 2024 untuk tetap rukun dan damai.
"Tapi respon Prabowo setelah acara makan siang justeru bertolak belakang, bukan kerukunan dan kedamaian yang hadir di opini publik, tapi kesombongan dan keangkuhan Prabowo," terangnya.