Jakarta, Gesuri.id - Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, menanggapi simpatik kisah seorang gadis bernama Inergihar Nurhijra Putri Syuhada yang dibagikan di Twitter.
Pemilik akun @inersyuhada tersebut divonis dokter menderita penyakit langka bernama sindrom marfan.
Penyakit itu membuat Ine memiliki kelainan genetik pada bagian mata hingga mata kirinya menjadi buta dan bengkak secara permanen.
Kondisi ini membuat Ine tertekan secara psikologis karena kerap di-bully teman.
Melalui akun Twitternya pada Rabu (21/8/2019), Ine berkeluh kesah.
Berikut cuplikan curhatnya:
"Aku salah satu penderita penyakit paling langka di dunia, namanya Sindrom Marfan.
Aku pengen bgt punya bnyk temen, karna di rl orang* pada jijik ama aku, kebanyakan dr mereka pada mandang fisik.
Adakah disini yg masih mau jadi temanku?
Aku juga ingin berbagi cerita sama kalian semua dan sebelumnya aku sangat berterimakasih pada kalian yg udah menyempatkan waktunya utk membaca kisah hidupku ini.
Dimulai dari aku divonis Sindrom Marfan, gagal operasi dan akhirnya mata kiriku buta, mengalami broken home, dibully temen*, depresi sampai kepikiran utk bunuh diri, dan yg dulunya aku extrovert sekarang berubah menjadi introvert,"
Curhatan Ine tersebut rupanya menarik perhatian Gibran. Melalui akun Twitter @markobar1996, Gibran mengajak Ine berteman dengan kalimat yang manis.
"mari berteman, ine," tulis Gibran.
Gibran juga menyebutkan bahwa menghormati orang lain apapun kondisinya adalah sebuah kewajiban.
"respect kepada orang lain adalah kewajiban kita, bukan kemudian mengasihani, tapi mengasihi. Salah satunya dengan memberi semangat “untuk energi positif” dan segala doa baik. Tidak melulu tentang voucher & jualan. Diatas segala strategi marketing, masih ada kemanusiaan," tulis Gibran.