Ikuti Kami

Wafatnya Didi Kempot, Pembelajaran Bagi Para Seniman 

Kita tetap harus selalu menyeimbangkan antara kerja dan kesehatan pribadi.

Wafatnya Didi Kempot, Pembelajaran Bagi Para Seniman 
Ilustrasi. Almarhum Didi Kempot. (Alvin Cahya Pratama)

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mengungkapkan, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari wafatnya penyanyi Campursari Didi Kempot.

Pelajaran berharga itu adalah bahwa kita tetap harus selalu menyeimbangkan antara kerja dan kesehatan pribadi.

Baca: Jamaah Tabligh Sebar Corona, Nalar Harus Dijaga!

"Dulu Gombloh sekarang Didi Kempot. Mereka tahan susah tapi tidak kuat populer. Mereka korban kesuksesan, menggeber kerja melebihi kemampuan," ujar Deddy. 

Gombloh merupakan penyanyi balada yang populer di era 1980-an. Pelantun lagu Berita Cuaca itu
meninggal dunia di Surabaya pada 9 Januari 1988 karena menderita penyakit pada paru-parunya. Dia dikabarkan sering begadang karena kesibukannya.

Didi Kempot pun, menurut keluarga, wafat karena terlalu lelah. 

"Mereka berdua tumbang karena kelelahan akibat jadwal yang padat. Menurut data yang ada, almarhum Didi Kempot manggung 30 kali dalam sebulan," ujar Deddy.

Baca: Ganjar Ditegur Ivan Soal Masker: Cuci Sendiri, Jangan Males

Deddy menyatakan, Didi Kempot adalah seniman yang mampu menghibur dan memberikan rasa senang bagi banyak orang. 

Bagi Deddy, Didi adalah suara bagi mereka yang lelah oleh kepenatan hidup, serta membuat banyak orang bisa tertawa dan berjoget.

"Semoga beliau damai di surga dan jadi pembelajaran buat seniman lainnya," ujar Deddy.

Quote