Jakarta, Gesuri.id - Bangsa Indonesia memperingati sosok pahlawan wanita yang memperjuangkan kesetaraan wanita atau emansipasi yakni Raden Ajeng Kartini, yang dikenal dengan Semboyan Habis Gelap Terbitlah Terang, Minggu (21/4/2024) kemarin,
Nama Kartini menjadi simbol untuk mengenang peran seorang perempuan di masa hidupnya pada penghujung abad ke-19, yang dihinggapi kegelisahan mengenai kesamaan hak antara kaumnya dan laki-laki yang terantuk adat dan tradisi.
Di Sulawesi Utara (Sulut) ada tokoh perempuan ‘Kartini Masa Kini’ yang terus menggaungkan semangat Perempuan, dia adalah Yasti Soepredjo Mokoagow.
Pada satu kesempatan, Yasti mengungkapkan kekagumannya kepada Raden Ajeng Kartini merupakan pelopor emansipasi wanita di Indonesia.
Ia mengatakan, pemikiran Kartini yang progresif dan modern, telah memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia untuk terus berjuang dan meraih kebebasan serta kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan.
“Meskipun sudah lebih dari seabad berlalu sejak Kartini meninggal dunia, semangatnya masih tetap hidup di hati setiap perempuan Indonesia,” ujar Yasti.
Sebab itu, di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, pemikiran Kartini masih relevan kususnya dalam perjuangannya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, kesetaraan gender, dan peran aktif wanita dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.
Politisi PDI Perjuangan Sulut ini mengajak untuk terus memperingati Hari Kartini dengan menghargai perjuangannya serta mendukung dan mendorong wanita Indonesia untuk terus berkembang dan maju dalam segala bidang.
“Karena itu, saya turut mengucapkan Selamat Hari Kartini! Semangat perempuan Indonesia untuk terus meraih kemajuan dan keberhasilan. Tentunya, semua wanita memiliki potensi dan hak yang sama untuk meraih impian dan cita-cita mereka, sama seperti Raden Ajeng Kartini,” ungkap Bupati Bolaang Mongondow periode 2017-2022 ini.
Kartini menurutnya, adalah salah satu tokoh perempuan Indonesia yang sangat berpengaruh dalam sejarah perjuangan perempuan. Meskipun hidup pada abad ke-19, pemikiran Kartini tentang emansipasi perempuan masih relevan hingga saat ini. Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki, serta untuk memiliki kebebasan dalam memilih jalan hidupnya.
“Raden Ajeng Kartini menolak tradisi yang mengekang perempuan dalam peran domestik belaka, dan berjuang untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perempuan untuk berkontribusi dalam segala aspek sosial,” ucapnya.
Pemikiran Kartini tentang emansipasi perempuan juga mencerminkan semangat nasionalisme dan kecintaannya terhadap bangsa Indonesia. Dia percaya bahwa perempuan yang terdidik dan mandiri adalah aset berharga bagi kemajuan bangsa.
“Semangat perjuangan Kartini masih terus menginspirasi banyak perempuan Indonesia. Kita semua dapat belajar dari pemikiran Kartini tentang pentingnya pendidikan, kemandirian, dan kesetaraan dalam mencapai cita-cita kita,” pungkas Caleg terpilih DPR RI Dapil Sulut ini.